Obat Asam Urat dan Awet Muda

Obat Asam Urat dan Awet Muda
Obat Asam Urat dan Awet Muda

Kamis

AKIBAT SYIRIK KEPADA ALLAH



Aku dulu bangga dengan sesuatu yang sangat unik yang kumiliki, yaitu ilmu kebal sehingga tidak mempan dibacok, disiram air keras, dibakar api, dsb. Aku juga punya ilmu sihir atau ajian yang katanya karomah dan bisa melakukan apa saja yang kita inginkan, serta punya bodyguard atau pembantu dari makhluk ghaib dari jenis setan. Namun semuanya sirna gara-gara aku dipatok ayam, dan rasanya sakiiit sekali…!!

Dari situlah perlahan-lahan aku mulai sadar bahwa yang selama ini aku jalani adalah sesat dan menyesatkan.










-------------------------------------------->>>>>
Program Amal Usaha+Sedekah saling bantu membantu 
untuk masyarakat umum
semua bisa menjalankan hanya dari HP Anda
Insya Allah Sukses Dunia Akherat
KLIK PELUANG BISNIS YUSUF MANSUR
-------------------------------------------->>>>>


Semua ini berawal sekitar 10 tahun yang lalu. Aku ingin menguji ilmu tenaga dalam yang telah aku dapatkan dari guru spiritualku, seorang kyai besar yang tanpa kusadari ternyata telah menyesatkan diriku.

Aliran kebatinan dan tenaga dalam yang kuikuti bermuara kepada tariqat Al-Qadiriyah (nisbat kepada Syaikh Abdul Qadir al Jailani). Bertahun-tahun aku terperosok dalam tariqat tersebut. Saksi-saksinya masih ada sampai sekarang, dari orangtua, adik, sampai teman-temanku.

Kata "kyai besar," kelak setelah diriku diisi dengan ilmu tenaga dalam, aku akan menjadi sakti mandraguna. Aku bahkan sempat diuji dengan pedang dan golok yang sangat tajam sekali dengan menyabetkannya ke kulitku dengan keras dan mengoyaknya, namun tidak sedikitpun melukai tubuhku.

Aku juga disuruh berwudhu dengan air keras, dan hasilnya sungguh aneh bin ajaib, karena tidak terjadi sesuatu pun yang memudharatkan pada diriku, padahal uang logam saja lebur tatkala dimasukkan ke dalam air tersebut, serta ujian-ujian lainnya. Setelah aku merasa cukup yakin akan ilmu yang telah aku miliki, aku pun penasaran dan ingin menguji sendiri secara sembunyi-sembunyi. Hingga akhirnya aku mendapat ide untuk mengujinya kepada seekor ayam jago.

Waktu itu di daerahku terdapat seekor ayam jago aduan yang terkenal galak sekali dan sering mengganggu serta mematuk orang-orang yang lalu-lalang di sekitarnya, sehingga banyak orang yang takut mendekati ayam tersebut. Pikirku waktu itu, ayam tersebut cocok sekali untuk dijadikan sasaran dari ilmu tenaga dalam yang telah kumiliki.

Terhadap ayam itu, aku mencoba mempraktekkan ilmu kebal dari serangan musuh. Rencananya adalah, diam-diam ayam tersebut akan aku serang dengan hentakan jarak jauh sehingga seharusnya ayam tersebut akan terpental jauh akibat hentakan yang kukeluarkan.

Maka dengan perlahan-lahan dan mengendap-endap kudekati ayam tersebut. Setelah dekat, barulah ayam tersebut aku ganggu biar marah. Ayam itupun marah, dan ambil kuda-kuda untuk siap-siap menyerangku. Aku juga mempersiapkan kuda-kuda sambil menarik nafas dalam-dalam dan siap untuk mengeluarkan ilmu yang kumiliki.

Ketika jarak antara diriku dengan ayam itu sudah mencukupi, aku hentakkan tenaga dalam yang ada dalam diriku kea rah ayam itu, dengan harapan ayam itu akan terhentak dan terpental jauh akibat dari tenaga dalam yang kukeluarkan. Tapi ternyata… tenaga dalam yang kukeluarkan tidakmempan terhadap ayam itu. Ayam itu bukannya terpental tapi malah berlari mengejarku dan semakin mendekatiku hingga akhirnya ayam itu berhasil mematuk kakiku dengan sangat keras.

Spontan aku menjerit kesakitan, tapi ayam it uterus saja mematuk-matuk kakiku hingga akhirnya aku berhasil mengeluarkan jurus paling akhir, yaitu jurus kaki seribu alias kabuuuurr…!!

Itulah awal penyebab sehingga aku keluar dari aliran yang menyesatkan. Kenapa bisa mempan dipatuk ayam? Padahal ketika dicoba dengan senjata tajam, dan air keras tidak mempan padaku?

Setelah aku berhasil kabur dari ayam itu, aku mulai berfikir, kira-kira apa hikmah dari kejadian ini? Esok harinya kejadian tersebut kuceritakan kepada guru spiritualku. Guruku dengan enteng menjawab, "Berarti kamu lagi sial hari itu."

Namun aku merasa tidak puas dengan jawaban itu, maka aku bertanya lagi, "Bagaimana cara mengetahui sial tidaknya kita pada hari itu?"

Guruku menjawab, "Tidak bisa diketahui, hanya Allah yang tahu."

Aku bertanya dalam hati (karena tidak berani banyak bertanya pada sang guru, apalagi membantah dan mengkritisi), "Kalau tidak bisa diketahui sial tidaknya kita pada hari itu dan hanya Allah yang mengetahui, untuk apa aku bersusah payah mempelajari ilmu-ilmu seperti itu? Toh nanti jika ilmu ini tidak bermanfaat, maka alasannya pasti kamu sedang sial. Bagaimana kalau sialnya setiap hari? Berarti ilmu ini tidak ada manfaatnya?!"

Ya, itu menunjukkan bahwa semua itu tidak ada manfaatnya, bahkan menyelisihi ajaran islam. Seandainya hal tersebut memiliki manfaat, niscaya Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam dan para sahabat-sahabatnya pasti akan melakukannya. Tapi kenyataannya tidak. Bahkan gigi Rasulullah saja pernah patah dan berdarah akibat terkena lemparan batu saat berjihad di perang Uhud. Kaki Rasulullah juga pernah cidera karena jatuh dari kuda. Umar bin Khatthab tewas akibat ditikam dengan senjata tajam, begitu juga Utsman, Ali, dan banyak sahabat yang mati syahid karena berjihad.

Guru spiritualku adalah seorang kyai besar dan terkenal di daerahnya, yaitu Kemang, Jakarta. Setiap hari banyak didatangi orang dari mana-mana. Dan aku termasuk salah seorang murid yang dekat dengannya. Tapi kini aku tidak lagi mempercayainya dan mulai menjauhinya.

Setelah aku taubat, semua buku-buku aneh dan catatan-catatan konyol yang pernah kumiliki dari belajar ilmu tenaga dalam dan kebathinan, kubakar semua, karena di dalamnya banyak terdapat mantra-mantra atau wirid/hizib untuk sihir (seperti untuk pengasihan, kebal, hipnotis, dan khasiat-khasiat lainnya). Begitu juga jimat-jimat yang sempat kumiliki, semua kubuang ke sungai sampai habis tiada sisa.

Adapun untuk amalan-amalan seperti bacaan atau wiridan yang harus diamalkan setiap harinya namun tidak pada tempatnya segera kutinggalkan. Wiridan yang harus kubaca waktu itu, minimal dua jam perhari, non stop. Pemanasannya dengan cara mengirimkan Al-Fatihah ke banyak tujuan, ke Nabi, sahabat, wali, ulama, sampai ke para malaikat. Bahkan kalau sedang mengamalkan sebuah ilmu, ada tambahan wiridan yang jumlahnya sangat mustahil, bisa mencapai ribuan, seperti membaca surat Al-Ikhlas atau ayat kursi setiap hari sebanyak lima ribu kali dalam keadaan puasa, semua amalan-amalan seperti itu kutinggalkan begitu saja dan tidak pernah lagi kuamalkan sampai sekarang.

Alhamdulillah, akhirnya lambat laun semuanya hilang dengan sendirinya. Tidak ada efek dan akibat sama sekali dari apa yang pernah aku amalkan. Aku pun bersyukur dan bermohon, semoga Allah senantiasa memberi kita hidayah-Nya.


bisnis baru ustad yusuf mansur