Bagaimana tafsiran firman Allah swt. dalam surah al-Baqarah yang berbicara
tentang kutukan atas bani Israil sehingga menjadi kera.
Dalam QS. al-Baqarah [2]:
65-66, Allah swt. berfirman, Dan
sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar di antara kamu pada
hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka, “Jadilah kamu kera yang hina
terkutuk.” Maka Kami jadikan yang demikian itu penghalang (melakukan yang
serupa) bagi orang-orang di masa itu, dan bagi mereka yang datang kemudian,
serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
Hari Sabtu adalah hari
yang ditetapkan Allah swt. bagi orang-orang Yahudi—sesuai dengan usul
mereka—sebagai hari ibadah yang bebas dari aktivitas duniawi. Mereka dilarang
mengail ikan pada hari itu. Akan tetapi, sebagian dari mereka melanggar dengan
cara yang licik. Mereka tidak mengail, tetapi membendung ikan dengan menggsli
kolam sehingga air bersama ikan masuk ke dalam kolam itu. Peristiwa ini—menurut
sementara munfasir—terjadi di salah satu desa di kota Aylah, Palestina.
Kemudian setelah hari Sabtu berlalu, mereka mengailnya. Allah wst. Murka
terhadap mereka, maka Dia berfirman kepada mereka, “ Jadilah kamu kera yang hina terkutuk.” Perhatian ini bukan
perintah kepada Bani Israil untuk mereka laksanakan, melainkan perintah taskhir, yakni perintah yang
menghasilkan terjadinya sesuatu. Anda ingat firman-Nya, Sesungguhnya perintah-Nya
apabila Dia menghendaki sesutau hanyalah berkata kepadanya, “Jadilah!” maka
terjadialah ia (QS. Yasin [36]: 82).
Tidak jelas, apakah bentuk rupa mereka yang diubah menjadi kera
atau hati dan pikiran mereka saja. Namun yang jelas, kisah ini populer di
kalangan mereka sebagaimana diisyaratkan oleh pernyataan sesungguuhnya kalian telah mengetahui. Dalam ayat lain dijelaskan
bahwa ada di antara mereka yang dijadikan kera dan babi (baca QS. al-Ma’idah
[5]: 60).
Betapapun adanya perbedaan
pendapat itu salah satu yang perlu digarisbawahi adalah binatang yang ditunjuk
Allah swt. itu. Kera adalah satu-satunya binatang yang selalu terlihat auratnya
karena auratnya memiliki warna yang menonjol dan berbeda dengan seluruh warna
kulitnya. Di sisi lain, kera harus dicambuk untuk mengikuti perintah.
Demikianlah, sebagian orang Yahudi yang dicekam oleh al-Qur’an. Mereka tidak
tunduk dan taat kecuali setelah dijatuhi sanksi atau diperingatkan dengan
ancaman.
Apa yang terjadi terhadap
para pembangkang itu merupakan peringatan yang sangat berharga untuk dihindari
oleh mereka yang tidak ditimpa sanksi tersebut, baik yang hidup ketika itu
maupun generasi selanjutnya. Sekaligus, ia merupakan pelajaran bagi orang-orang
yang bertakwa. Sekali lagi, apakah Bentuk jasmani mereka yang diubah atau
bukan, dewasa ini tidaklah terlalu penting untuk dibuktikan. Dua hal yang pasti
adalah akhlak dan cara berpikir mereka tidak lurus. Oleh karena itu, setelah
menjelaskan akibat dan tujuan sanksi Ilahi itu, kelompok ayat ini menggambarkan
akal bulus dan kelicikan mereka, penyimpangan dan keraguan terhadap nabi,dan
upaya mereka mengindari dari perintah Allah swt.
bisnis baru ustad yusuf mansur
bisnis baru ustad yusuf mansur