Obat Asam Urat dan Awet Muda

Obat Asam Urat dan Awet Muda
Obat Asam Urat dan Awet Muda

Selasa

EMOSI adalah SUMBER PENYAKITMU



Penyakit tidak akan datang kepada orang yang emosinya baik. Sebuah ungkapan yang pernah dikemukakan oleh seorang bijak mengenai peluang terkena penyakit jika dikaitkan dengan emosi. Ada hubungannya? Kenapa?

Dasarnya bisa dari hadis Rasulullah berikut ini. Nabi Saw. bersabda, “Ketahuilah, sesungguhnya dalam tubuh manusia ada segumpal daging. Apabila baik, akan baik pula seluruh tubuh, dan bila rusak, akan rusak seluruh tubuh. Ketahuilah, ia adalah kalbu” (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Fisik yang baik bermula dari emosi yang baik, bermula dari hati yang baik, bermula dari iman yang baik. Apa buktinya? Buktinya ketika seseorang sering marah-marah, kira-kira memiliki peluang terkena penyakit jantung apa tidak? Jawabannya dapat kita tebak sendiri.

Ketika seseorang sering marah-marah, ada permasalahan sedikit saja langsung marah, emosinya tidak stabil, bagaimana dengan keimanannya?

Rasulullah menyebutkan dalam sebuah hadis yang berbunyi, “Jangan marah.” Begitu kurang lebih bunyi hadis tersebut. Artinya, saat seseorang marah-marah, dapat diduga orang tersebut sedang jauh dari Allah dan Rasul-Nya.

Hal apa yang membuatnya jauh? Bisa jadi, shalatnya kurang sempurna sehingga shalatnya tidak membekas, sedekahnya pelit, malas mempelajari agama, serta tidak mau dekat dengan orang-orang saleh.

Akibatnya, akan didekati setan. Apa tujuan setan mendekati manusia? Tentu saja untuk menyesatkan dan menjauhkan manusia dari segala bentuk kebaikan. Adakah setan yang membisikkan hal baik?


Lalu, bagaimana hubungan penyakit dengan emosi? Sederhan sebenarnya, seseorang yang benar-benar menjaga iman, hati, dan emosinya, apakah mungkin ia akan berperilaku tidak baik? Berperilaku yang merusak jiwa, membicarakan kejelekan orang lian, menyebar aib orang lain? Bawaannya murung terus, berlaku sombong, riya’, takabur, ujub, dan lainnya? Apa orang seperti ini akan memberikan hal-hal buruk menjadi bagian hidupnya? Emosinya? Keimanannya? Tentu tidak. Seseorang yang benar-benar menjaga hati, iman, dan emosinya, senantiasa berada dalam kondisi yang baik.

Sementara, orang-orang yang tidak menjaga iman, hati, dan emosinya, kemungkinan besar ia juga tidak dapat menjaga apa yang dikonsumsinya, serta memastikan halal atau tidaknya produk yang dimakannya. Bisa jadi karena alasan tidak sempat atau sibuk dengan hati dan jiwanya yang sempit dan terkurung.

Dari ulasan tadi, kira-kira sudah bisa dipahami mengapa emosi sangat erat kaitannya dengan penyakit. Saya percaya orang-orang yang emosi dan hatinya baik, serta imannya sehat, niscaya akan terhindar dari penyakit degenerative yang menyebabkan hati, jiwa ataupun selnya karatan.

Ingat, setiap emosi negativ dalam jiwa seseorang, akan menghasilkan radikal bebas. Bahasa sederhananya stress. Jika radikal bebas dalam tubuh berlebihan, otomatis sel juga akan cepat aus. Tidak hnya aus, yang lebih mengerikan lagi radikal bebas tersebut bisa menjadi pemicu tumbuhnya kanker, penyakit berat yang sulit dicari pengobatannya. Meski belum ada pembuktian secara ilmiah bahwa seseorang yang emosinya buruk, selnya akan menjadi berantakan atau karatan, secara teori hipotesis ini bisa terjadi.

Berhati-hatilah dengan emosi negativ, tidak mau bersyukur, tidak senang melihat orang lain bahagia, iri, bersikap dengki, selalu merasa kurang, serta berbagai emosi buruk lainnya. Karena jika dipelihara, Allah juga tidak akan dekat dengan hamba-Nya buruk seperti itu sebelum orang tersebut membersihkan diri. Oleh sebab itu, segera bersihkan jiwa dan pikiran, bersahabat dengan orang-orang saleh, membaca Al-Quran, mengikuti kajian agama, dan amal ibadah lainnya. Kemudian yang paling penting, konsumsilah makanan yang halal dan baik secara islami.


bisnis baru ustad yusuf mansur