Al-Qur’an
Surah Al-Naba’(78):9-11, “…dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat, dan Kami
jadikan malam sebagai pakaian, dan Kami jadikan siang untuk mencari
penghidupan.”
Abu
Dzar mengatakan, “Suatu hari Nabi Saw. sedang berjalan melewatiku, ketika itu
aku tidur secara tengkurap. Maka, Baginda membangunkanku menggunakan kakinya
dan berkata, “Hai, Junaidib (panggilan Abu Dzarr), sesungguhnya cara berbaring
seperti ini adalah cara berbaring penghuni neraka” (HR Ibn Majah).
Tidurlah
dengan posisi tidur miring ke kanan dan menghadap kiblat sebagaimana yang
diajarkan Nabi, “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu” (HR Al-Bukhari dan
Muslim).
Dari
Jabir ibn Abdullah bahwasanya Rasulullah bersabda, “Matikanlah lampu-lampu pada
waktu malam jika kalian hendak tidur, dan tutuplah pintu-pintu, bejana, serta
makanan dan minuman kalian.”
waktu tidur yang
dianjurkan untuk dihindari oleh Rasulullah
Tidur pada pagi hari
setelah shalat subuh.
Dari
Sakhr ibn Wadi’ah Al-Ghamidi r.a. bahwasanya Nabi Saw. bersabda, “Ya Allah,
berkahilah bagi umatku pada pagi harinya” (HR Abu Dawud [2/517], Ibn Majah
[2/752], Al-Thayalisi [h.157], dan Ibn Hibban [7/122] dengan sanad shahih).
Ibn
Al-Qayyim mengatakan tentang keutamaan awal hari dan makruhnya menyia-nyiakan
waktu dengan tidur. Beliau berkata, “Termasuk hal yang makruh bagi mereka yaitu
orang saleh adalah tidur antara shalat subuh dengan terbitnya matahari, karena
waktu itu adalah waktu yang sangat berharga. Terdapat kebiasaan yang menarik
dan agung mengenai pemanfaatan waktu tersebut dari orang-orang saleh,
sampai-sampai walaupun mereka berjalan sepanjang malam, mereka tidak toleransi
untuk istirahat pada waktu tersebut hingga matahari terbit. Karena ia adalah
awal hari, sekalligus sebagai kuncinya. Ia merupakan waktu turunnya rezeki,
keberkahan, adanya pembagian, serta darinya hari bergulir dan mengembalikan
segala kejadian hari itu. Maka, seyogianya tidurnya pada saat seperti itu tidur
orang yang terpaksa” (Madarijus-Salikin 1/459)
Tidur sebelum shalat isya’.
Diriwayatkan
dari Abu Barzah r.a., “Bahwasanya Rasulullah Saw. membenci tidur sebelum shalat
isya’ dan mengobrol setelahnya” (HR Al-Bukhari [568] dan Muslim [647]).
Allah
menyebut malam sebagai pakaian? Menurut Wikipedia, pakaian adalah pelindung, penutup
diri, serta memberi rasa aman. Nah, apa hubungannya dengan tidur? Ternyata,
dalam surah Al-Naba’, istirahat dan pakaian, memiliki makna yang sangat dalam.
Malam
merupakan salah satu cara Allah menidurkan manusia, dan dahsyatnya malam yang
berarti gelap diberikan kata istirahat oleh Allah sebagai bentuk kasih
sayang-Nya untuk melindungi manusia, memberi rasa tenteram dan aman dengan
pakaian tadi.
Riset
masa kini membuktikan bahwa malam hari merupakan saat terjadinya pengeluaran
hormone yang diciptakan Allah dan mengalami fase maksimal. Pengeluaran hormone
ini dikenal dengan siklus nocturnal. Hormone-hormon yang terjadi pada malam
tersebut ternyata memberi manfaat yang luar biasa bagi tubuh manusia.
Fungsi-fungsi strategis yang bermanfaat sebagai perbaikan badan ternyata
dilakukan pada malam hari, yaitu saat kita tengah terlelap akibat
dikeluarkannya hormon-hormon perbaikan ini. Oleh karena itu, tidurlah dalam
keadaan gelap dan tutuplah makanan kita sebelum tidur.
Dari
pola tidur Rasulullah Saw. diketahui bahwa beliau selalu tidur di awal malam
dan bangun pada dua pertiga malam. Posisi tidur beliau selalu miring ke kanan
dan tidak pernah tidur dalam keadaan kenyang. Apa yang dilakukan Rasulullah
Saw. ketika tidur itu jelas sangat berpengaruh pada kesehatannya. Begitu pula
dengan berwudhu secara sempurna. Penelitian di Universitas Alexandria oleh dr.
Musthafa Syahatah, salah satu seorang dekan fakultas THT, menunjukkan bahwa
jumlah kuman pada orang yang berwudhu lebih sedikit daripada orang yang tidak
berwudhu.
Tiga
manfaat yang dapat diambil dari cara tidur ala Rasulullah
Dari
posisi tidur miring ke kanan yaitu:
a. Menjaga
saluran pernafasan
Tidur miring
bermanfaat untuk mencegah jatuhnya lidah ke pangkal yang dapat mengganggu
saluran pernafasan. Tidur dengan posisi terlentang, mengakibatkan saluran
pernafasan terhalang oleh lidah yang juga mengakibatkan seseorang mendengkur.
Orang yang mendengkur saat tidur menyebabkan tubuh kekurangan oksigen bahkan
terkadang mengakibatkan terhentinya napas untuk beberapa detik, yang akan membangunkannya
dari tidur. Orang tersebut biasanya akan bangun dengan kadaan pusing karena
kurangnya oksigen yang masuk ke otak. Tentunya ini sangat mengganggu kualitas
tidur.
b. Menjaga
kesehatan jantung. tidur miring ke kanan membuat jantung tidak tertimpa organ lainnya.
Hal ini karena posisi jantung yang lebih condong berada di sebelah kiri. Tidur
bertumpu pada sisi kiri menyebabkan curah jantung yang berlebihan karena darah
yang masuk ke atrium juga banyak yang disebabkan paru-paru kanan berada di
atas. Sedangkan paru-paru kanan mendapatkan pasokan darah yang lebih banyak
dari paru-paru kiri.
c. Menjaga
kesehatan paru-paru
Paru-paru kiri
lebih kecil dibandingkan paru-paru kanan. Jika tidur miring ke sebelah kanan,
jantung akan condong ke sebelah kanan. Hal ini tidak menjadi masalah karena
paru-paru kanan lebih besar. Lain halnya, jika bertumpu ke sebelah kiri,
jantung akan menekan paru-paru kiri yang berukuran kecil, tentu ini sangat
tidak baik. Namun, Rasulullah juga terkadang miring ke kiri untuk sementara,
kemudian kembali lagi miring ke kanan.
bisnis baru ustad yusuf mansur
bisnis baru ustad yusuf mansur