Obat Asam Urat dan Awet Muda

Obat Asam Urat dan Awet Muda
Obat Asam Urat dan Awet Muda

Minggu

ADZAB BAGI YANG TAK BERTAUBAT

Dalam sebuah kisah taubat diceritakan, bahwa suatu ketika terdapatlah dua orang wanita belia, mereka sedang duduk-duduk menikmati suasana malam di sebuah bar di hotel berbintang lima, dengan pemandangan "laut mati" sekitar 40 km dari kota Amman ibukota Jordan. Hotel itu begitu dekat dengan perbatasan Israel. Mereka berdua sedang menikmati "tequila", itulah salah satu minuman keras yang paling umum disana.

Menjelang tengah malam, ketika sedang dalam perjalanan pulang ke rumah, keduanya menyaksikan seorang wanita yang tewas tergeletak di tengah jalan, keadaannya sangat mengerikan. Keduanya mengenali wanita yang tewas tersebut, yaitu seorang pengemis yang selalu mabuk-mabukan dari hasil pekerjaannya.


Pengemis yang tewas itu tergeletak begitu saja di tengah jalan dalam keadaan yang tak sepantasnya. Di lehernya masih tergantung botol yang berisi arak.

Menurut beberapa saksi mata yang berada di sekitar kejadian, wanita itu tewas dikarenakan menyeberang jalan dalam keadaan mabuk. Tubuhnya yang kurus itu dihantam sebuah truk peti kemas hingga terlempar cukup jauh. Karena hantaman truk besar itu cukup keras melandanya, membuat tubuh wanita itu bagaikan anak panah yang terlepas dari busurnya, terlempar bagaikan terbang lalu menghantam tebing karang di samping jalan. Lalu tubuhnya yang penuh berlumuran dosa itu pun terhempas di kerikil tajam yang terhampar di sepanjang teras jalan.

Pemandangan yang sangat menyeramkan itu membuat kedua wanita belia tersebut merasa terguncang dan keduanya pun pingsan.

Selang beberapa hari kemudian, kedua wanita itu saling berpapasan di sebuah supermarket, akan tetapi wanita yang satu sudah sangat jauh berubah, ia telah mengenakan jilbab lengkap, wajahnya yang cantik memancarkan cahaya taubat, walaupun kelopak matanya masih agak membengkak karena banyak menangis.

Wanita yang satunya tampak kaget melihat penampilan temannya yang berubah 180 derajat, "Hei… apa aku tak salah lihat?!" serunya waktu itu dengan pandangan keheranan.

Wanita yang mengenakan jilbab tersebut hanya menunduk dan berkata lirih, "Aku sekarang telah kembali untuk meniti jalan Allah, aku takut dan malu pada-Nya, aku jijik terhadap diriku, aku rindu pada keindahan, aku rindu pada kesucian, aku rindu pada kemuliaan, hanya Allah yang mau memaafkanku, hanya Allah yang dapat memuliakanku, hanya Allah yang dapat menyucikanku…" belum selesai ia berbicara, wanita yang satunya tadi sudah pergi berlalu dari hadapannya.

Tanpa terasa, enam bulan telah berlalu sejak kedua wanita itu saling berpapasan di sebuah supermarket, dan sudah tak pernah berhubungan lagi semenjak itu. Di suatu sore yang cerah, wanita yang telah bertaubat dan telah mengenakan jilbab itu sedang khusyuk menikmati ayat-ayat Allah, ia duduk di kursi kayu di beranda rumahnya melewatkan sore harinya bersama Al-Quran, yang dahulu ia habiskan bersama tequilla.

Ketika tiba-tiba telepon selulernya berdering, wanita tersebut mendengarnya namun ia enggan untuk berhenti membaca Al-Quran. Jadi ia biarkan saja telepon selulernya itu berdering, lalu berhenti, dan berdering lagi, lalu berhenti dan berdering lagi.

Akhirnya karena telepon selulernya seperti enggan untuk berhenti berdenging dan terus-menerus mengganggu konsentrasinya, sehingga dengan berat hati ia menghentikan bacaannya dan menjawab telepon. Ternyata si penelepon adalah temannya yang sudah enam bulan ini tak pernah mau berhubungan dengannya.

Temannya bertanya lirih "Bagaimana sih cara bertaubat…?"

Wanita shalihah itu begitu gembira karena mengira temannya telah mendapat hidayah dari Allah dan bersungguh-sungguh ingin bertaubat, sehingga ia kemudian menjelaskan apa saja yang telah ia lakukan untuk bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, diantaranya adalah tentang tatacara mendirikan shalat, membaca Al-Quran, dan ibadah-ibadah indah lainnya.

Namun temannya terdiam dan berkata dengan berat, "Shalat…? Pake jilbab…? Ah malas ah, aku ogah melakukannya, ada nggak sih cara yang lebih menyenangkan?"

Dengan sabar, wanita shalihah itu berusaha meyakinkan temannya bahwa ibadah dengan diawali taubat adalah suatu ketenangan yang sangat indah.

Namun temannya memang keras kepala, dan dengan ketus ia berkata, "Ogah ah…! Aku belum siap jadi biarawati…!!" seraya memutuskan hubungan teleponnya.

Beberapa hari kemudian wanita shalihah itu mendengar kabar bahwa temannya telah meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan lalu lintas. Lalu ia pun bergegas untuk melayat ke rumah temannya, tetapi setibanya disana ternyata jenazah telah dibawa menuju ke pusara untuk di makamkan.

Dan di rumah temannya itu pula, ia bertemu dengan ibu dari temannya tersebut yang juga terlambat, karena datang jauh dari luar kota. Ibu itu kemudian tergopoh-gopoh menuju pusara anak perempuannya didampingi si wanita shalihah. Sesampainya disana ternyata penguburan telah selesai.

Si ibu berteriak histeris dan menjerit-jerit, ia menjambak-jambak rambutnya sendiri dan merobek bajunya, memaksa untuk melihat jenazah putrinya untuk yang terakhir kali.

Para anggota keluarga berusaha membujuk si ibu agar bersabar dan memberitahu bahwa penguburan dan talqin sudah usai, namun permintaan yang ngotot dari si ibu tersebut, tak urung membuat para hadirin menjadi bingung. Mereka berusaha menenangkan kembali sang ibu, namun ibu itu terus memaksa dengan terus menjambak rambutnya dan merobeki bajunya.

Akhirnya permintaannya pun dengan berat dikabulkan, kuburan itu digali lagi atas permintaan keluarganya. Penggalipun dengan cepat menggali makam tersebut.

Namun ketika proses penggalian sampai pada kayu penutup jenazah, ternyata kayu itu sudah hancur. Mereka menjadi penasaran dan menyuruh para penggali kubur itu untuk menyingkirkn kayu yang hancur itu dengan hati-hati. sesaat kemudian, semua wajah melongokan pandangannya ke liang kubur.

Dan terlihatlah pemandangan yang sangat mengerikan. Kain kafan pembungkus mayat itu sudah hancur berserakan, mayat wanita itu hangus terbakar, dari mulut, mata, hidung dan telinga mengeluarkan asap yang berbau hangus. Rambutnya terlihat seperti baru saja tersengat listrik, menjadi kaku bagai jeruji besi, tulang pipinya kering terbakar.

Serta merta, semua orang yang menyaksikan pemandangan mengerikan itu serentak mundur. Sang ibu dan wanita shalihah itu pun langsung pingsan. Dan para penggali kubur yang sudah melompat keluar dengan tanpa pikir panjang menimbun kembali liang kubur itu dan dengan cepat lari meninggalkan pusara.

Waktu pun berlalu, wanita shalihah itu semakin giat beribadah. Sedangkan ibu si wanita malang tadi sudah menjadi penghuni rumah sakit jiwa.

Dengan penguburan itu pun menjadi yang terakhir di pemakaman itu, karena tak ada lagi orang yang mau menguburkan keluarganya di pemakaman tersebut.

Firman Allah:
"Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami perlihatkan kepada mnusia agar mereka mau berfikir." (Q.S. al-Hasyr,21)


bisnis baru ustad yusuf mansur