Obat Asam Urat dan Awet Muda

Obat Asam Urat dan Awet Muda
Obat Asam Urat dan Awet Muda

Minggu

TAUBAT dan SESAT

Di sebuah dusun yang letaknya tidak begitu jauh dari wilayah ibukota, hidup seorang perempuan yang sangat cantik dan masih belia. Orang biasa memangilnya sebagai Julaeha. Dulunya Julaeha adalah seorang anak cerdas yang pandai mengaji. Namun semenjak kedua orang tuanya bercerai, ia tumbuh menjadi seorang gadis nakal, yang kerjaannya sehari-hari hanya nongkrong di warung kopi kumuh yang terletak di mulut gang. Disitu dia menghabiskan harinya dengan merokok bersama gerombolannya. Bahkan ada yang bilang, dia memperjual-belikan narkoba dengan sembunyi-sembunyi.

Julaeha sangat tidak disukai oleh tetangganya, karena sepak terjangnya sangat meresahkan warga, dia bahkan sering mempengaruhi remaja putri di kampung untuk bolos sekolah dan melupakan pelajaran. Banyak remaja yang takut lewat gang itu sepulang dari sekolah, gara-gara ada Julaeha dan gerombolannya. Sehingga para ibu yang mengkhawatirkan anak-anak mereka, setiap hari, setiap jam berangkat dan pulang sekolah, bergerombol di teras depan rumah Romlah yang berdekatan dengan warung kopi tempat si Julaeha sering nongkrong, agar para pelajar yang merupakan anak-anak mereka tidak diganggu ketika melewati gang itu.


"Hey lihat tuh, perempuan gila itu, benar-benar benci aku melihatnya." Umpar Zaenab, yang anaknya sering di palak oleh Julaeha dan gerombolannya setiap kali melewati gang itu.

"Iya ya, sungguh berbeda dengan Zafridah. Dia wanita shalehah, sangat alim, sopan, dan tak pernah berbuat maksiat." Sahut Fatimah.

Zafridah adalah kebalikan dari Julaeha. Warga memanggilnya ustadzah. Guru ngaji anak-anak warga kampung. Orangnya sangat alim dan bahkan begitu sopan dan sangat ramah. Kepada siapa saja selalu tersenyum. Selalu bertegur sapa. Selalu nimbrung, bersosial kepada siapa saja kecuali kepada Julaeha. Karena dalam pikirannya, seorang perempuan produk broken home yang tidak bisa menata hidupnya adalah hina, kotor dan membawa pengaruh buruk. Jangan sampai berteman dengan orang seperti itu.

"Jangan berteman dengan tukang pandai besi, atau kita akan terkena pantulannya. Maka bertemanlah dengan penjual minyak wangi, agar kita terkena harum parfumnya." Kata Zafridah dalam ceramahnya siang itu, di pengajian rutin ibu-ibu.

Maka seluruh warga pun segera faham dengan materi ceramah Ustadzah Zafridah tersebut. Sudah barang tentu ditujukan kepada Julaeha. Yang dimengerti oleh jamaah pengajian adalah, jangan berteman dengan perempuan nakal seperti Julaeha, atau kamu akan menjadi sepertinya. Bertemanlah dengan Ustadzah Zafridah, agar kamu bisa menjadi alim seperti dia. Warga semakin kagum dengan kepintaran Ustadzah Zafridah dan kealimannya. Juga semakin membenci kepada Julaeha.

Hari itu menjelang sore, angin kencang dan hujan turun begitu derasnya. Warga dikagetkan dengan sebuah berita yang dikumandangkan lewat pengeras suara oleh Ustadz Abdurrachman, sesepuh warga.

"Innalillaahi wainna ilaihi rooji'uun, telah berpulang ke rahmatullah, Ustadzah Zafridah binti KH.Zainal Arifin, dan Julaeha binti Fulanah pada pukul dua. Mereka meninggal dalam sebuah kecelakaan lalu lintas di jalan raya. Semoga arwah mereka ditempatkan di tempat yang semestinya. Al-Fatatihah…" demikian Ustadz Abdurrachman mengumumkan. Seketika seluruh warga menjadi heran dan penasaran, apa gerangan yang terjadi, kenapa mereka bisa meninggal bersamaan?

Ternyata Julaeha dan Ustadzah Zafridah bertabrakan ketika sedang mengendarai motor masing-masing. Seluruh warga, tentu saja lebih antusias mengurusi jenzah Ustadzah Zafridah yang alim dan guru ngaji mereka, daripada mengurusi Julaeha. Yang mengurusi Julaeha hanya sebagian orang saja, seperlunya, seadanya. Lagipula, Julaeha memang sudah tidak diketahui lagi keberadaan keluarganya.

Namun, ada kejadian aneh yang tidak kalah mengherankan warga. Semua warga bertanya-tanya kenapa pada saat ditemukannya jenazah Julaeha, dia berkerudung, dan mengenakan busana muslim yang tertutup rapat, memberi kesan seolah-olah Julaeha telah bertaubat dan kembali ke jalan yang diridhoi Allah SWT. Namun kala itu, beberapa warga mempunyai pikiran lain, mungkin itulah yang menyebabkan Julaeha tidak bisa mengendalikan sepeda motornya. Julaeha tidak terbiasa dengan pakaian yang seperti itu, sehingga menyebabkannya keserimpet busananya sendiri lalu bertabrakan dengan Ustadzah Zafridah.

Sore itu, hujan mulai reda. Kubur digali. Jenazah Julaeha dan Ustadzah Zafridah dimandikan. Karena banyak warga yang tidak menyukai Julaeha, sehingga menshalatkan jenazah Julaeha pun tidak di tempat yang sama. Julaeha dishalatkan di rumahnya dengan jumlah orang yang seadanya, sementara Ustadzah Zafridah dishalatkan di masjid.

Dan karena tidak diketahui dimana keberadaan keluarga Julaeha, sehingga warga terpaksa menguburkannya di TPU setempat. Sedangkan Zafridah dikuburkan di pemakaman keluarganya. Dan yang menyedihkan lagi, jenazah Julaeha dibawa menuju pemakaman hanya dengan tidak lebih dari enam orang. Dua orang memanggul keranda, dan empat orang lagi penggali kuburnya. Ya, yang memanggul keranda itu hanya dua orang. Sebab sungguh terasa ringan peti jenazah Julaeha saat dipanggul. Sedangkan jenazah Ustadzah Zafridah, seluruh warga ikut mengiringi. Dengan sholawat dikumandang begitu ramainya. Sungguh menandakan bahwa jenazah yang diarak adalah orang sholeh yang disegani warganya.

Sesampainya di pemakaman, sungguh para penggali kubur untuk jenazah Julaeha tidak menemukan kesulitan. Bahkan seperti dimudahkan, tak ada haling rintang. Sementara di tempat lain, para penggotong keranda jenazah Ustadzah Zafridah adalah empat orang yang bergantian. Berat. Seperti tengah menggotong beberapa drum berisi minyak tanah. Padahal Ustadzah Zafridah berat badannya tidak lebih dari 60 kg. maka saling bergantianlah mereka. Namun hanya para penggotong saja yang merasakan keanehan itu.

Tibalah saatnya memasukkan jenazah Julaeha ke liang lahat. Tak ada kejadian aneh yang mencurigakan. Tidak ada masalah. Para pengantar jenazah dan penggalinya sama sekali tidak menemukan kesulitan. Berbeda dengan saat jenazah Ustadzah Zafridah dikebumikan. Semuanya terasa berat. Tidak sesuai dengan berat badan Ustadzah Zafridah seharusnya. Dan anehnya lagi, liang lahatnya menjadi berair, dan ketika airnya berusaha untuk diangkat malah semakin bertambah banyak.

Warga setempat keheranan. Ada apa gerangan dengan semua yang terjadi ini. Para penggali kubur untuk jenazah Julaeha bahkan telah sedari tadi selesai. Sementara jenazah Ustadzah Zafridah kebanggan mereka, masih berada di atas keranda oleh karena berat dan di kuburnya ada air yang mengalir tiada henti.

"Pak Ustadz, kenapa ini? Kok bisa begini?" tanya para warga. Ustadz Alim hanya diam membisu, tidak menjawab saat melihat kejadian yang menimpa istrinya tersebut. Jadilah, Ustadz Abdurrachman yang sibuk meladeni keheranan semua warga.

"Subhanallah, ini pasti ada hikmahnya. Kita beristighfar saja…" jawab Ustadz Abdurrachman menjawab tanya warga.

Dengan segala upaya, akhirnya jenazah Ustadzah Zafridah dikebumikan. Setelah itu pulanglah semua yang mengantar dari pekuburan, dengan membawa banyak tanya di benak masing-masing tentang keanehan yang telah mereka saksikan. Ketika melewati tempat pemakaman di mana Julaeha dikebumikan, tiba-tiba Bakrie teriak.

"Subhanallah, Ustadz, lihat itu di kuburannya Julaeha." Dan serentak warga terperangah ketika melihat ada cahaya seperti pelangi di atas makam Julaeha. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun segala dosa, dan dialah yang Maha Adil lagi Maha Bijaksana.


bisnis baru ustad yusuf mansur