Obat Asam Urat dan Awet Muda

Obat Asam Urat dan Awet Muda
Obat Asam Urat dan Awet Muda

Minggu

ALLAH MENGETAHUI SEGALA BENTUK DUSTA

Dikisahkan, pada zaman dahulu ada seorang pendosa yang hidupnya selalu diisi dengan kemaksiatan, namun suatu hari dia bertaubat, dan kemudian hari-harinya diisi dengan memperbanyak ibadah kepada Allah SWT. Semua orang pun jadi maklum bahwa dia sekarang telah berubah menjadi seorang yang alim.

Suatu ketika orang tersebut jatuh sakit sehingga tidak pernah lagi nampak di masjid, seorang sahabat datang ke rumahnya untuk membesuk, ternyata benar dia sedang sakit dan berbaring di atas ranjang yang terletak di tengah rumahnya. Wajahnya terlihat pucat pasi, kedua matanya cekung terpejam dan kedua bibirnya yang pucat terkatup rapat.
Kemudian sahabatnya berkata, "Wahai saudaraku perbanyaklah mengucap laa ilaaha illallah." Mendengar pernyataan itu, ia lalu membuka mata dan menatap penuh kemarahan, kemudiaN ia tak sadarkan diri.

Setelah itu, sahabat tersebut mengulangi perkataan tadi hingga tiga kali, barulah ia membuka mata dan berkata, "Wahai sahabatku, kalimat seperti itu sudah sangat lama menjauh dari diriku."

Sahabatnya berkata lagi, "Wahai saudaraku, dimana shalatmu, puasamu, dan shalat malammu?"

Kemudian ia menjawab, "Aku melakukan semua itu bukan karena mengharap ridho Allah, dan taubatku adalah palsu, semua kulakukan agar aku dikenal dan dipandang sebagai orang alim, bila aku sedang sendirian di rumah aku sering minum khamr dan menantang Allah dengan kemaksiatan. Semua itu kulakukan sudah cukup lama, sudah bertahun-tahun, hingga akhirnya aku ditimpa penyakit yang mengerikan ini, penyakit yang membuatku hampir mati."

Kemudian ia meneruskan, "Dulu sebelum bertaubat, sewaktu pertama kali aku sakit, aku menyuruh istriku untuk mengambil mushaf dan berdoa kepada Allah, 'Ya Allah, demi kebenaran al-Quran yang agung, sembuhkanlah aku. Aku berjanji tidak akan melakukan perbuatan dosa untuk selamanya.'

Allah SWT, akhirnya mengabulkan doaku. Dan aku sembuh dari penyakit yang kuderita. Tapi setelah sembuh, aku lupa dengan taubatku, aku kemudian berfoya-foya dan menikmati syahwat dunia. Ternyata setan telah membuatku lupa akan ikrar yang pernah aku ucapkan di hadapan Allah.

Kemudian aku jatuh sakit kembali, dan aku pun melakukan seperti yang semula aku lakukan, berikrar kepada Allah dengan mushaf di atas kepalaku, dan pada waktu itu Allah masih memberi ampunan, tapi lagi-lagi setan berhasil membujukku untuk melupakan ikrarku kepada Allah SWT, hingga aku jatuh sakit kembali, kemudian kuulangi berikrar kepada Allah lagi, tapi kali ini penyakitku tidak tersembuhkan, dan aku kini menyadari bahwa Allah telah murka kepadaku, kemudian aku benar-benar ingin bertaubat lagi, maka kuangkat mushaf di atas kepala sambil berdoa, 'Ya Allah, demi kehormatan mushaf ini, bebaskanlah aku dari penyakit ini, wahai penguasa langit dan bumi.'

Setelah aku mengucapkan ikrarnya, tiba-tiba terdengar suara yang memanggil,

"Engkau bertaubat tatkala engkau sakit, dan engkau kembali kepada perbuatan dosa tatkala engkau sembuh. Betapa banyak Dia menyelamatkanmu dari kesusahan, dan berapa banyak Dia menyingkap bala cobaan tatkala engkau diuji, tidaklah engkau takut dengan datangnya kematian? Dan engkau telah binasa di dalam kesalahan-kesalahan."

Kemudian sahabatku itu meninggalkan rumah tersebut dengan air mata yang menetes, dan tatkala ia sampai di pintu rumahnya ia telah mendengar bahwa orang itu telah meninggal dunia.

Begitulah adzab bagi orang yang sering melakukan taubat palsu. Ganjaran yang didapat begitu menyakitkan, mati dalam keadaan hina di hadapan Allah SWT. Semoga kisah di atas dapat memberikan hikmah atau pencerahan bagi kita semua untuk dapat menjadi orang yang sholeh dan apabila ada kesalahan yang telah kita lakukan, segeralah kita untuk bertaubat kepada Allah dengan taubatan nasuhah (taubat yang sebenar-benarnya).


bisnis baru ustad yusuf mansur