Obat Asam Urat dan Awet Muda

Obat Asam Urat dan Awet Muda
Obat Asam Urat dan Awet Muda

Kamis

TAUBATNYA PENDOSA SELAMA 40 TAHAUN



Ini adalah kisah seorang pendosa yang telah melakukan perbuatan dosa selama berpuluh-puluh tahun lamanya, namun dengan ketulusannya dalam bertaubat telah menyelamatkan berpuluh-puluh ribu jiwa.

Dalam sebuah riwayat dijelaskan, bahwa pada zaman Nabi Musa as, kaum bani Israil pernah ditimpa musim kemarau panjang, sebuah musim kemarau yang sangat berbeda dari musim-musim kemarau sebelumnya. Musim kemarau yang menimpa mereka kali ini sungguh sangat menyengsarakan bagi semua makhluk hidup yang ada di muka bumi. Sumber-sumber air semua mengering, pohon-pohon dan rumput banyak yang mati, dan semua ternak kehilangan sumber pangan dan minumnya, manusia tidak bisa lagi mendapatkan susu dari ternak-ternak mereka.

Begitu dahsyatnya musim kemarau kali ini, membuat mereka putus harapan sehingga mereka berkumpul menemui Nabi Musa as dan berkata: “Wahai kalamullah, tolonglah kami para hamba yang tidak berdaya ini, doakan kami ke pada Tuhanmu supaya Dia berkenan menurunkan hujan untuk kami!”

Nabi Musa as mendengarkan permintaan mereka kemudian berdirilah Nabi Musa as bersama kaumnya dan mereka bersama-sama berangkat menuju ke sebuah tanah lapang. Dalam sebuah penghitungan disebutkan bahwa jumlah mereka yang berangkat untuk menuju ke tanah lapang tersebut pada waktu itu lebih kurang tujuh puluh ribu orang. Setelah mereka sampai ke tempat yang dituju, maka Nabi Musa as pun mulai berdoa.

Diantara isi doanya itu adalah: “Tuhanku, siramlah kami dengan air hujan-Mu, taburkanlah kepada kami rahmat-Mu dan kasihanilah kami terutama bagi anak-anak kecil yang masih menyusu, hewan ternak yang memerlukan rumput dan orang-orang tua yang sudah bongkok. Sebagaimana yang kami saksikan pada saat ini, langit sangat cerah dan matahari semakin panas.”

Kemudian Nabi Musa as melanjutkan, “Tuhanku, jika seandainya Engkau sudah tidak lagi menganggap kedudukanku sebagai Nabi-Mu, maka aku mngharapkan keberkatan Nabi yang ummi yaitu Muhammad SAW yang akan Engkau utus untuk Nabi akhir zaman.”

Allah mendengarkan doa Nabi Musa as, kemudian kepada Nabi Musa as Allah menurunkan wahyu-Nya yang isinya:
“Aku tidak pernah merendahkan kedudukanmu di sisi-Ku, sesungguhnya di sisi-Ku kamu mempunyai kedudukan yang tinggi. Akan tetapi bersama denganmu ini ada orang yang secara terang-terangan melakukan perbuatan maksiat selama empat puluh tahun. Engkau boleh memanggilnya supaya ia keluar dari kumpulan orang-orang yang hadir di tempat ini! Orang itulah yang telah menjadi penyebab terhalangnya turun hujan untuk kamu semuanya.”

Nabi Musa kembali berkata: “Wahai Tuhanku, aku adalah hamba-Mu yang lemah, suaraku juga lemah, apakah mungkin suaraku ini akan dapat didengarnya, sedangkan jumlah mereka lebih dari tujuh puluh ribu orang?”

Allah berfirman: “Wahai Musa, kamulah yang memanggil dan Aku-lah yang akan menyampaikannya kepada mereka!”

Nabi Musa as menuruti apa yang diperintahkan oleh Allah, maka Nabi Musa as pun segera berdiri dan berseru kepada kaumnya: “Wahai engkau seorang hamba yang durhaka yang secara terang-terangan melakukan perbuatan dosa bahkan lamanya sebanyak empat puluh tahun, keluarlah kamu dari rombongan kami ini, karena kamulah yang menyebabkan hujan tidak diturunkan oleh Allah kepada kami semuanya!”

Begitu mendengar seruan dari Nabi Musa as itu, maka orang yang durhaka itu pun berdiri sambil melihat ke kanan dan ke kiri. Akan tetapi, sama sekali dia tidak melihat seorangpun yang keluar dari rombongan itu. Dengan demikian tahulah dia bahwa yang dimaksudkan oleh Nabi Musa as itu adalah dirinya sendiri.

Di dalam hatinya dia berkata: “Jika aku keluar dari rombongan ini, niscaya akan terbukalah segala kejahatan yang telah aku lakukan selama ini terhadap kaum Bani Israel, akan tetapi bila aku tetap bertahan untuk tetap duduk bersama mereka, pasti hujan tidak akan diturunkan oleh Allah SWT.”

Setelah berkata demikian di dalam hatinya, lelaki itu lalu menyembunyikan kepalanya di balik bajunya dan menyesali segala perbuatan yang telah dilakukannya selama ini. Kemudian dia berdoa: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah durhaka kepada-Mu selama lebih dari empat puluh tahun, walaupun demikian Engkau masih memberikan kesempatan kepadaku dan sekarang aku datang menghadapMu dengan penuh ketaatan maka terimalah taubatku ini.”

Tidak berapa lama setelah lelaki itu mengucapkan doanya, datanglah angin yang bertiup sambil membawa awan yang terlihat bergumpalan di langit, seiring dengan itu hujanpun turun dengan lebatnya di segala penjuru bagaikan ditumpahkan langsung dari atas langit. Mereka menyambutnya dengan sukacita, tumbuh kembali harapan hidup mereka, dan mereka pun berujud syukur kepada Allah SWT atas rahmat yang telah diberikan-Nya.

Melihat keadaan demikian maka Nabi Musa as berkata: “Tuhanku, mengapa Engkau memberikan hujan kepada kami, bukankah di antara kami tidak ada seorangpun yang keluar dari rombongan ini serta mengakui akan dosa-dosa yang telah dilakukannya?”

Allah berfirman: “Wahai Musa, aku menurunkan hujan ini juga disebabkan oleh taubat dari orang yang sebelumnya menjadi penyebab Aku tidak menurunkan hujan kepada kalian.” Kemudian Nabi Musa berkata: “Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku siapa sebenarnya hamba-Mu yang taat itu?”

Allah berfirman: “Wahai Musa, dulu ketika orang itu durhaka kepada-Ku, Aku tidak pernah membuka aibnya. Apakah sekarang Aku akan membuka aibnya setelah dia bertaubat kepada-Ku? Wahai Musa, sesungguhnya Aku sangat benci kepada orang yang suka mengadu. Apakah sekarang Aku harus menjadi pengadu?”


bisnis baru ustad yusuf mansur